3 Okt 2017

[NOVEL] MILEA: SUARA DARI DILAN





"Setiap orang berbeda itu pasti. Manusia sempurna adalah justru yang memiliki kekurangan dan kelebihan." --Dilan
"MILEA: SUARA DARI DILAN"
(Dilan #3)
Penulis: Pidi Baiq
Ilustrasi isi dan sampul: Pidi Baiq
Penyunting: Andika Budiman
Penerbit: Pastel Books
Cetakan pertama: Agustus 2016
Tebal: 360 hlm
Rating: ★ ★ ★ ✩ ✩



Hai, Dilan. Aku masih rindu.

Jika di buku Dilan 1990 dan Dilan 1991 diambil dari sudut pandang Milea, kali ini kita akan menyelami langsung isi kepala Dilan. 

Agak sedikit berbeda dengan cara Milea mengisahkan hubungan mereka, Dilan justru lebih asyik dengan narasi-narasi panjangnya. Tapi justru pesan yang disampaikan jauh lebih mengena. Kita jadi lebih tahu seperti apa Dilan ini.

Banyak hal dijelaskan di sini. Bagaimana karakter seorang Dilan terbentuk, serta bagaimana pada awalnya ia bisa tergabung dalam geng motor. Dan tentu saja hal itu tak lepas dari pengaruh sang Ayah. Dimanapun, Ayah adalah idola pertama seorang anak. Maka tak heran jika pekerjaan dan pergaulan sang Ayah menjadi salah satu faktor pembentuk karakter awal seorang anak.

Tak hanya itu, banyak hal yang terungkap setelah di Dilan 1990 dan Dilan 1991 dibiarkan begitu saja. Yang tentu saja meninggalkan tanda tanya. Ah, aku suka bagaimana Dilan dewasa berpikir. 

"Perpisahan adalah upacara menuju hari-hari penuh rindu." --Pidi Baiq
Buat kamu-kamu yang susah move on, aku rasa kamu wajib baca buku ini. Ikhlas itu teramat berat, rindu pun tak bisa dikendalikan, patah hati juga teramat perih, dan tentu saja berdamai dengan penyesalan tak akan pernah mudah. Namun, jika kita mampu melalui semuanya, kita akan tersadar, jalannya memang harus seperti itu. Dan semuanya akan baik-baik saja. Biarkan semua menjadi kenangan manis untuk diingat. 

0 komentar:

Posting Komentar