14 Jan 2019

[WEB SERIES] [H]OURS: WHEN LOVE AND HATE COLLIDE

"Menjadi Nalawira bukan sekedar mengusung nama keluarga. Nama keluarga ini membuat saya sampai pada titik di mana saya harus berhenti dalam satu perjalanan untuk kembali memulai perjalanan lainnya. Ayah memberikan sebuah tanggungjawab yang sangat besar. Tugas pertama yang jauh berbeda dengan dunia saya sendiri. Kali ini saya harus berurusan dengan pabrik dan negosiasi bisnis." --Bagas Nalawira
"HOURS"
Indonesia Entertainmen Produksi
SCTV
Sutradara: Indra Yudhistira
Produser: Rani Ayu
Skenario: Rahabi Mandra, Damas Cendekia
Rilis: 4 Agustus 2018 (Youtube)
Episode: 5 episode
Pemain: Baim Wong, Yuki Sasou 
Ratting: 2 of 5

Masih ingat dengan web series RISE: A Story about Love and Life yang diperankan Prilly  Latuconsina dan Shawn Adrian yang merupakan web series yang dipersembahkan untuk ulang tahun SCTV ke 27? Kali ini ulang tahun SCTV ke 28 kembali mempersembahkan sebuah web series yang tak kalah menarik: [H]ours: When Love and Hate Collide yang memadukan antara Jepang dan Indonesia. Dua negara dengan latar belakang dan budaya yang amat berbeda. Hadir dipersatukan oleh cinta.
"Jika tugas ini membutuhkan pengakuan, saya tidak akan mengaku sebagai pengusaha besar keluarga Nalawira. Terbang jauh ke negeri ini hanya untuk mendapatkan hal-hal konyol seperti ini. Sejak kecil Ayah saya selalu mengajarkan saya untuk tidak mudah menyerah pada keadaan. Sangat mudah memahami maksud Ayah itu, tapi rasanya sulit untuk dijalani."
Hasil gambar untuk web series hours sctvBerawal dari kepergian Bagas Nalawira ke Jepang untuk keperluan bisnis. Segala keperluannya sudah disiapkan oleh sekretaris pribadinya. Mulai dari tiket pesawat, guide, jadwal pertemuan, hingga hal-hal kecil seperti powerbank (yang ternyata lupa diisi). Tipikal bos manja yang serba ingin dilayani dan menyalahkan atas sekecil apapun kesalahan yang terjadi. 

Malapetaka dimulai ketika Bagas bertemu dengan Hikari Sato. Pemandu wisatanya selama di Jepang. Ini merupakan pengalaman pertama bagi Hikari sebagai pemandu wisata. Dan kendala utamanya adalah BAHASA. Lalu bagaimana mereka berkomunikasi??
"Disini saya bisa merasakan suara kehidupan. Biarkan saja mengalir seperti air, dan berhembus seperti angin. Kebersamaan ini begitu bermakna bagi saya."
Sinematografinya kereeen. Jepang memang luar biasa dengan segala tradisi dan keteraturannya.
"Saya baru sadari, dia bukan wanita yang kerap saya jumpai. Sulit rasanya mencari persamaan dirinya dengan wanita lain di manapun. Dia berbeda.... "
Gambar terkait







Gambar terkait

Hasil gambar untuk web series web series hours episode 3

Hasil gambar untuk web series web series hours episode 4

Hasil gambar untuk web series web series hours

0 komentar:

Posting Komentar