20 Sep 2017

[NOVEL] MADRE

"Apa rasanya sejarah hidup kita berubah dalam sehari? Darah saya mendadak seperempat Tionghoa, nenek saya ternyata tukang roti, dan dia, bersama kakek yang tidak saya kenal, mewariskan anggota keluarga yang tidak pernah saya tahu: Madre."
"MADRE"
Penulis: Dewi 'Dee' Lestari
Penyunting: Sitok Srengenge
Penerbit: Bentang Pustaka
Cetakan pertama: Juni 2011
Tebal: xiv + 162 hlm
Rating: ★ ★ ★ ✩ ✩

Kesan awal ketika melihat cover buku, judul, dan sinopsisnya adalah Madre nama seorang anak perempuan yang memiliki sebuah kunci peti harta karun kuno. Dan ternyata tebakan itu SALAH BESAR.

Ini kisah seorang anak manusia yang diobrak-abrik identitas dirinya. Sekuat apa pun ia menolak, darah yang mengalir di nadinya tak pernah salah. Melalui Madre, ia diajarkan arti kehidupan, ikatan keluarga, hingga cinta.

Jujur, ini karya Dee pertama yang kubaca. Dan aku dibuatnya jatuh cinta.

Tansen, seorang pemuda bebas yang tinggal di Bali, tiba-tiba mendapatkan warisan dari seseorang yang tak ia kenal. Warisan itu bukan berupa uang. Melainkan sebuah kunci dan secarik kertas bertulis tangan. Bukan surat. Hanya alamat.

Alamat itu membawanya ke sebuah ruko kuno dua lantai yang tak terurus dan mempertemukannya pada Madre--sebuah biang roti. Dan silsilah hidupnya berubah dalam seperminuman kopi. 
Tawaku menyembur. Akhirnya kutemukan kelucuan dari ini semua. Telah kuseberangi lautan, menemui orang-orang asing yang tiba-tiba mengobrak-abrik garis hidupku, menguak sejarah orang-orang mati yang tak mungkin bangkit lagi, dan satu-satunya yang tersisa dari rangkaian drama itu adalah satu stoples adonan roti?
Melalui tokoh Pak Hadi, Tansen diajarkan arti Madre dan Tan de Bekker bagi orang-orang yang telah mewariskan darah di nadinya, serta bagi orang-orang yang pernah Madre nafkahi.

Munculnya tokoh Mei menambah konflik batin bagi Tansen. Memunculkan rasa cinta. Tidak hanya pada sosok Mei, tapi juga kepada Madre dan orang-orang di sekitarnya.

Dan Tansen sendiri adalah sosok yang menggambarkan anak muda dengan segala kebebasannya. Hidup tanpa ikatan. Lalu Madre merubah segalanya. Mengajarkannya tentang tanggung jawab dan rutinitas.

Gambar terkait
Madre hanyalah sepenggal kisah dari kumpulan cerita yang Dee sampaikan. Di dalam buku ini, masih banyak kisah-kisah inspiratif yang bisa kita dapatkan. Dialog seorang ibu dengan janinnya, cinta dalam reinkarnasi, arti cinta dan Tuhan memalui semangkok acar,  dan masih banyak lagi.

Selain Madre, ada satu kisah lagi yang begitu mengena di hati, Menunggu Layang-Layang. Kisah tentang dua anak manusia dengen keteraturan dan kebebasannya.

Starla dan Cristian sangat berbeda. Dari kebiasaan hingga prinsip hidup. Namun perbedaan itu justru menjadikan mereka sahabat.

Starla seorang desain interior yang penuh kebebasan dan tak pernah ingin berkomitmen. Selalu berganti pacar dengan bermacam profesi. Si cantik petualang cinta.

Sedangkan Cristian seorang arsitek yang penuh dengan keteraturan. Hidupnya serba tertata dan teratur. Ia lebih senang menjalani hidup sendiri, tanpa perlu ditemani.

Dan segala perbedaan itu membawa Starla dan 'Che' berada pada satu titik di mana mereka ternyata sama.  
"Kamu benar. Ternyata kita sama, Che. Aku dan kamu sama-sama manusia kesepian. Bedanya, aku mencari. Kamu menunggu," --Starla
Adonan akan menjadi roti yang enak jika cara mengolah dan komposisi adonannya pas. Dee telah melakukannya. Ia berhasil meramu kisah dan konflik. Cara pandang seseorang tentang sesuatu yang sederhana bisa menjadi sesuatu yang besar jika ia tahu bagaimana cara menyikapinya.


TELAH DIADAPTASI KE LAYAR LEBAR

0 komentar:

Posting Komentar